Rabu, 19 Agustus 2009

PACU JALUR KUANTAN SINGINGI



ArT oF cULtUrE

Nama : NOVA HARSITA

Kelas : IX IPA 1

Teacher: Ronaldo Rozalino S.Sn

Pacu jalur merupakan salah satu kesenian tradisional dari kuantan singingi, dan telah menjadi salah satu event nasional. Kesenian ini telah berumur lebih dari 1 adab. pacu jalur juga diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan RI. Biasanya pacu jalur ini diadakan pada tanggal 23-26 Agustus. Tapi untuk tahun ini, acara pacu jalur diadakan lebih awal yakni pada tanggal 06-09 Agustus 2009 yang lalu. Untuk tahun ini acara pacu jalur diikuti berbagai jalur dari seluruh kecamatan yang ada di Kuantan Singingi, bahkan dari daerah di luar Kuansing.


Berbagai cerita rakyat mewarnai dalam perkembangan sejarah pacu jalur. Salah satunya, soal cerita unsur magis yang menyertainya.

Di sisi lain jika dipandang dari sudut olahraga, pacu jalur ini menjadi unik karena kekuatan otot dan keserasian para pendayung dalam mengayuh dayungnya tidak mutlak menentukan hasil lomba. Kenapa? Ternyata ada faktor lain yang sangat menentukan. Dan itu adalah peranan pawang jalur atau dukun jalur.

Karena kayu yang dijadikan itu memiliki mambang atau penunggu kayu. Maka si dukunlah yangmengetahui bagaimana cara untuk menaklukan kayu itu hingga ia bisa dijadikan jalur. Setelah dijadikan jalur, dari sudut pandang si dukun, kayu itu tetap hidup dan si dukun lah yang tahu bagaimana jalur itu bisa kencang dan itu pula sebabnya segala prosesi yang berkaitan dengan jalur itu mulai dari mencari, membuat, dan melepas jalur ke arena pacuan, peranan sang dukun sangat menentukan.

Setiap kayu yang akan dijadikan jalur itu memiliki mambang. Karena kayu itu berasal dari pohon besar yang usianya ratusan tahun. Hanya orang-orang yang memiliki ilmu kebatinan lah yang bisa melakukan itu. Tidak sembarang orang. Menariknya masyarakat Kuansing sendiri meyakini betul bahwasanya terjadinya kekacaun dari anak-anak pacu dalam mengayuh dayungnya, atau karamnya jalur yang dikendalikan, sakit perut satu atau dua orang anak pacu sebelum berlomba, itu disebabkan oleh peranan dukun jalur lawan.

Banyak faktor yang memengaruhi jalur bisa menjadi pemenang. Peranan anak pacu dalam keserasian mendayung, jalur itu sendiri dan peranan dukun pacu. Semuanya kompleks. Percaya atau tidak peranan dukun jalur sangat menentukanl.

Dukun jalur itu sudah berperanan sejak mulai dari memilih kayu yang akan dijadikan jalur hingga ke arena pacuan. Dia yang akan memberikan intruksi kapan waktu akan berangkat dari kandang (tempat daerah mereka menuju arena pacuan). Kapan berangkat dari tempat parkir jalur menuju garis start. Untuk berangkat ke pancang pertama garis start harus tepat pelangkahannya,tidak boleh berlawanan dengan arah angin. Karena Kalau berlawanan dengan arah angin akan membuat lajunya jalur terhambat oleh angin.

Untuk itulah sebelum turun berpacu seorang dukun akan menentukan kapan turun ke kandang, dan kapan menuju ke garis start. Sebelum berangkat ke garis start ada hal-hal yang mesti dilakukan dukun. Di antaranya ritual dengan menyiapkan limau purut, bunga tujuh warna dengan kemenyan yang kemudian dimantra-mantrai ke jalur. Tujuannya adalah agar jalur tetap stabil dan anak pacu dalam kondisi yang baik selama lomba.

Dan si dukun jalur juga mengetahui dan bisa memprediksi apakah jalur yang ditukanginya bisa menang. Hal ini kembali bergantung kepada kuat atau tidaknya mambang yang dimiliki jalur dan kehebatan dukun jalur lawan.

Percaya atau tidak, yang pasti magis itu ada. Dan sudah mentradisi dari generasi ke generasi. Tidak hanya di Kuansing tapi di Indonesia secara umum. Dan itulah salah satu dari keunikan dari keanekaragaman budaya Indonesia.